Direct Flight ke BIM Meningkat 37,71 Persen

salah satu objek wisata Sumbar

Lembah Harau, salah satu objek wisata Sumbar

Lagi. Potensi wisata Sumbar menunjukkan prospeknya. Dari 11 pintu masuk ke Indonesia, yang mana Bandara Internasional Minangkabau (BIM), bandara yang baru beroperasi tahun 2006 ini mengalami peningkatan 37,71 persen. Sementara, direct flight ke Sumbar sendiri hanya 28,4 persen dari total wisatawan mancanegara yang masuk ke Sumbar sebanyak 66.269 orang. Andai saja, Sumbar memiliki direct flight dari banyak negara layaknya Bali, bukan tidak mungkin kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumbar melonjak.

Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya (Kadisparsenibud) Sumbar James Hellyward, Selasa (2/9). James membenarkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumbar lewat penerbangan internasional langsung mendarat ke Sumbar, hanya 28,4 persen dari total 66.269 orang wisatawan asing yang menjajak kakinya di Sumbar.

Adapun total wisatawan asing yang menjadikan Sumbar sebagai tujuan pertama sampai Juli 2008 ini adalah sebanyak 18.821 orang. Namun, dari 11 pintu utama masuk ke Indonesia, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menjadi pintu utama yang meningkat signifikan dibanding pintu masuk lainnya. Bahkan, di beberapa pintu masuk terdapat catatan minus.

Dari data BPS Pusat, di Sukarno-Hatta peningkatannya hanya 22,81 persen. Sementara di Adi Sumarmo 22,15 persen. Pintu masuk lainnya malah mengalami penurunan. Yakni Tanjung Pinang (minus 13,45 persen), Batam (-11 persen), Entikong (-9,60 persen), dan Tanjung Priok (-0,3 persen).

Kembali ke Sumbar, dari kunjungan wisman selama semester I yang mencapai 2,9 juta orang, Sumbar hanya menampung 2,28 persen saja alias 66.269 orang. Sementara, jumlah wisman yang datang pada Juli 2008 ke Sumbar, turun 4,96 persen dibanding jumlah wisman Juni 2008. “Dari 3.586 orang pada bulan Juni turun menjadi 3.408 orang pada bulan Juli. Namun, dibanding bulan yang sama tahun lalu, jumlah tersebut meningkat sebesar 75,67 persen,” jelas Kepala BPS Sumbar Muchsin Ayub.

Melihat fenomena ini, James berencana akan menambah jalur penerbangan langsung ke Sumbar. Pertama, walaupun tidak jalur langsung, ia bersama dinas perhubungan (Dishub) Sumbar tengah mengajukan pembukaan direct flight Padang-Hatyai (Thailand Selatan)-Padang. Kemudian jalur Ngurah Rai-BIM-Batam. “Dari Hatyai, kita harapkan datang wisman limpahan dari sana. Sementara, dari jalur ke dua kita harapkan wisman yang mencari lokasi alternatif untuk surfing dari Bali dan golf dari Batam,” jelasnya.

Ia berharap, ditunjuknya Sumbar sebagai daerah tujuan wisata utama segera terealisasi dengan peningkatan ini. Tahun ini, Sumbar menargetkan kunjungan wisman pada angka 131.000 orang dan 6 juta orang wisatawan nusantara. Sampai semester ini, Sumbar telah dikunjungi 3,75 juta wisatawan nusantara. “Sama dengan wisman yang telah mencapai 50 persen dari target,” ulas James.

4 thoughts on “Direct Flight ke BIM Meningkat 37,71 Persen

  1. kalau begitu ceritanya udh seharusnyalah pemprof sumbar utk bekerja lebih giat utk membangun pariwisata di sumbar dgn mendatangkan para investor asing dgn cara bagi hasil tanpa memberatkan para investor dgn pungli….kenapa bali bisa sedangkan kita punya potensi alam dan pantai yg tidak kalah dengan bali,kurangi korupsi dan mementingkan diri sendiri,ayo membangun negeri utk kemakmuran anak dan kemenakan….seperti Lembah harau itu kenapa nggk di jadiakan aja sbgi central wisata utk panjat tebing,dgn tebingnya yg curam yg tak ada di negeri lain kenapa dengan dinas pariwisata kab 50 kota itu nggk tanggap dgn potensi itu…apasalahnya di adakan disana ajang utk kompetisi panjat tebing sebgai promosi wisata olah raga…sedangkan bkn sedikit yg menyukai olah raga ini…sampai kemanca negara sana…….dan puncak Lembah harau itu juga bisa sebagi wisata tracking,panorama alam yg sangat menakjubkan bisa di lihat dari puncak Lembah harau itu……tinggal bagaimana lagi kita bersosialisasi ke masyarakat dgn baik..demi terwujudnya keamanan para wisatwan dan kenyamanan mereka utk berwisata dgn memberikan pelatihan tentang kepariwisataan…..kenapa yg selalu di adakan cuman tour the singkarak….coba sekali2 di adakan tour the Harau valley Rock climbing….biar mata dunia ini tertuju juga ke sumbar,bukan Bali aja yg selalu di anggap sebagai surga wisata dan kuliner..jadikan juga sumbar sebagai tujuan utama para tourist manca negara yg datang ke indonesia negara tercinta ini,jgn hanya selalu mengandalkan pusat…daerah harus kreatif juga utk cari peluang,dan memjukan daerahnya masing2….lakukan apa yg bisa di lakukan utk membangun negeri……

  2. aku lihat masing2 daerah di sumbar ini punya ke unikan masing2 setiap kabupaten punya potensi wisata,itu sudah suatu modal..tinggal bagaimana lagi setiap kepala derah masing2 mengembangkanya,dgn baik dan benar tanpa menyalahi aturan adat istiadat yg ada di minangkabau….kalau tourist manca negara itu gampang aja utk di arahkan bersopan santun tinggal bagaimana guide aja……

  3. jgn lah kita selalu hanya berharap ank kemenakan kita utk mengadu nasib di rantau org,di rantau org pun sekarang juga udh serba susah utk mendapatkan pekerjaan,apalagi dgn pendidikan yg minim…..bangunlah sumbar utk kemakmuran ank kemenakan kita sebagai pewaris masa yg akan datang…

Tinggalkan Balasan ke aseng Batalkan balasan